Kitab Ibnu Majah


Mimpi Baik yang Dimimpikan oleh Seorang Muslim atau Diperlihatkannya Kepadanya

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرُّؤْيَا الْحَسَنَةُ مِنْ الرَّجُلِ الصَّالِحِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

. Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Mimpi yang baik dari seseorang yang shalih adalah sebuah bagian dari empat puluh enam bagian kenabian'." Shahih.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW bersabda, "Mimpi seorang mukmin adalah sebuah bagian dari empat puluh enam bagian kenabian," Shahih.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُؤْيَا الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ الصَّالِحِ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

. Dari Abu Sa'id Al Khudri RA, dari Nabi SAW bersabda, "Mimpi seorang muslim yang shalih adalah sebuah bagian dari tujuh puluh bagian kenabian" Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (616).

عَنْ أُمِّ كُرْزٍ الْكَعْبِيَّةِ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ذَهَبَتْ النُّبُوَّةُ وَبَقِيَتْ الْمُبَشِّرَاتُ

. Dari Ummu Kurz Al Ka'biyyah, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Kenabian telah tiada, yang tersisa adalah para malaikat pemberi kabar-kabar gembira'." Shahih: Al-Irwa' (8/129).

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Mimpi yang baik adalah sebuah bagian dari tujuh puluh bagian kenabian'." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (616).

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَوْلِ اللَّهِ سُبْحَانَهُ { لَهُمْ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ } قَالَ هِيَ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ يَرَاهَا الْمُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ

. Dari 'Ubadah bin Ash-Shamit RA, ia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang firman Allah SWT, 'Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) Akhirat.' (Qs. Yuunus [10]: 64) Beliau menjawab, 'Itu maksudnya adalah mimpi yang baik yang dimimpikan oleh seorang muslim, atau diperlihatkannya kepada dirinya'." Shahih: Ash-Shahihah (1786).

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَشَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السِّتَارَةَ فِي مَرَضِهِ وَالصُّفُوفُ خَلْفَ أَبِي بَكْرٍ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ لَمْ يَبْقَ مِنْ مُبَشِّرَاتِ النُّبُوَّةِ إِلَّا الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ يَرَاهَا الْمُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ

. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Rasulullah SAW membuka gorden jendela, sementara barisan orang-orang berada di sisi Abu Bakar RA, maka beliau bersabda, 'Wahai sekalian manusia. Sesungguhnya kabar dari kenabian tidak ada lagi, kecuali mimpi yang baik yang dimimpikan oleh seorang muslim, atau mimpi yang diperlihatkan kepadanya'." Shahih: Al Irwa' (8/130).


Memimpikan Nabi SAW

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فِي الْيَقَظَةِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ عَلَى صُورَتِي

. Dari Abdullah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa melihat diriku ketika tidur, maka ia telah melihatku ketika terjaga. Karena sesungguhnya syetan tidak akan menyerupai bentuk diriku.'''' Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (995), Ash-Shahihah (2729), Mukhtashar Asy-Syama'il Al Muhammadiyah (343).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ بِي

. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa melihat diriku ketika tidur, maka sungguh ia telah melihat aku. Karena syetan tidak akan menyerupai diriku'." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (995), Mukhtashar Asy-Syamall Al Muhammadiyah (344).

عَنْ جَابِرٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي إِنَّهُ لَا يَنْبَغِي لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَتَمَثَّلَ فِي صُورَتِي

. Dari Jabir RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa melihat diriku ketika tidur, maka sungguh ia telah melihatku. Karena syetan tidak diperkenankan untuk menyerupai bentuk diriku'." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ بِي

. Dari Abu Sa'id RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa melihat diriku ketika tidur, maka sungguh ia telah melihat aku. Karena syetan tidak dapat menyerupai diriku." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir.

عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَكَأَنَّمَا رَآنِي فِي الْيَقَظَةِ إِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يَتَمَثَّلَ بِي

. Dari Abu Juhaifah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa melihat diriku ketika tidur, maka seakan-akan ia melihatku dalam keadaan terjaga. Sesungguhnya syetan tidak akan dapat menyerupai diriku." Hasan Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir, Ash-Shahihah (1004).

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ بِي

. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa melihat diriku ketika tidur, maka sungguh ia telah melihat diriku. Karena syetan tidak akan menyerupai diriku'." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir, Mukhtashar Asy-Syama'il Al Muhammadiyah (347).


Tiga Jenis Mimpi

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الرُّؤْيَا ثَلَاثٌ فَبُشْرَى مِنْ اللَّهِ وَحَدِيثُ النَّفْسِ وَتَخْوِيفٌ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا تُعْجِبُهُ فَلْيَقُصَّ إِنْ شَاءَ وَإِنْ رَأَى شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلَا يَقُصَّهُ عَلَى أَحَدٍ وَلْيَقُمْ يُصَلِّي

. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, "Mimpi ada tiga (jenis): kabar gembira dari Allah, (mimpi yang disebabkan) kondisi kejiwaan, dan rasa takut yang ditimbulkan oleh syetan untuk menakut-nakuti. Jika seseorang dari kalian bermimpi dengan mimpi yang menyenangkan dirinya, maka hendaknya ia menceritakannya jika ia mau. Dan jika ia bermimpi tentang sesuatu yang dibencinya, maka hendaknya ia tidak menceritakannya kepada siapapun, dan hendaknya ia bangkit untuk segera mengerjakan shalat." Shahih: Ash-Shahihah (1341): tanpa sabda beliau, "...Jika ia bermimpi..."

عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الرُّؤْيَا ثَلَاثٌ مِنْهَا أَهَاوِيلُ مِنْ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ بِهَا ابْنَ آدَمَ وَمِنْهَا مَا يَهُمُّ بِهِ الرَّجُلُ فِي يَقَظَتِهِ فَيَرَاهُ فِي مَنَامِهِ وَمِنْهَا جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ قَالَ قُلْتُ لَهُ أَنْتَ سَمِعْتَ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ أَنَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

. Dari 'Auf bin Malik, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya mimpi ada tiga (jenis), di antaranya adalah kejadian yang mengerikan yang datang dari syetan agar membuat sedih anak Adam. Di antaranya juga yang merupakan perkara yang menggelisahkan seseorang ketika terjaga kemudian terbawa di dalam mimpinya. Dan di antaranya merupakan satu bagian dari empat puluh enam bagian kenabian." Perawi berkata, "Aku bertanya kepadanya, 'Apakah kamu mendengar hadits ini dari Rasulullah SAW?' Ia berkata, 'Ya, aku telah mendengarnya dari Rasulullah SAW. Aku telah mendengarnya dari Rasulullah SAW'." Shahih: Ash-Shahihah (1870), At-Ta'liq 'ala At-Tankil (2/242).


Orang yang Bermimpi dengan Mimpi yang Dibencinya

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ الرُّؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ ثَلَاثًا وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ

. Dari Jabir bin Abdullah RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Jika seseorang dari kalian bermimpi sesuatu yang dibencinya, maka hendaknya ia meludah ke sisi kiri (tubuhnya) tiga kali dan membaca ta'awwudz (memohon perlindungan) kepada Allah dari godaan tiga kali, serta merubah sisi badannya (dari posisi semula tidurnya) saat itu." Shahih: Ash-Shahihah (1311).

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الرُّؤْيَا مِنْ اللَّهِ وَالْحُلْمُ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ثَلَاثًا وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ

. Dari Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Mimpi itu dari Allah, dan lamunan dari syetan. Maka jika seseorang dari kalian bermimpi sesuatu yang dibencinya, hendaknya ia meludah ke sisi kirinya tiga kali, dan berlindung kepada Allah dari godaan syetan (membaca ta'awwudz) tiga kali, serta merubah sisi badannya (dariposisi semula tidurnya) saat itu." Shahih.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلْيَتَحَوَّلْ وَلْيَتْفُلْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَسْأَلْ اللَّهَ مِنْ خَيْرِهَا وَلْيَتَعَوَّذْ مِنْ شَرِّهَا

. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Jika seseorang di antara kalian bermimpi sesuatu yang dibencinya, maka hendaknya ia merubah posisi tubuhnya dan meludah ke arah kirinya tiga kali, serta meminta kepada Allah kebaikan yang ada padanya, dan berlindung dari keburukannya'." Shahih: Ash-Shahihah (1311)


Orang yang Dipermainkan Syetan daiam Tidurnya, Hendaknya Tidak Menceritakannya Kepada Orang Lain

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي رَأَيْتُ رَأْسِي ضُرِبَ فَرَأَيْتُهُ يَتَدَهْدَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْمِدُ الشَّيْطَانُ إِلَى أَحَدِكُمْ فَيَتَهَوَّلُ لَهُ ثُمَّ يَغْدُو يُخْبِرُ النَّاسَ

. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Seorang lelaki datang menemui Nabi SAW dan berkata, 'Aku bermimpi kepalaku dipukul sehingga kulihat kepalaku itu terputus. Maka Nabi SAW bersabda, 'Syetan sengaja berbuat demikian kepada seseorang di antara kalian sehingga membuatnya takut dan kemudian di pagi harinya ia pun akan menceritakannya kepada orang-orang'." Shahih: Ash-Shahihah (2453).

عَنْ جَابِرٍ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ وَهُوَ يَخْطُبُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْتُ الْبَارِحَةَ فِيمَا يَرَى النَّائِمُ كَأَنَّ عُنُقِي ضُرِبَتْ وَسَقَطَ رَأْسِي فَاتَّبَعْتُهُ فَأَخَذْتُهُ فَأَعَدْتُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَعِبَ الشَّيْطَانُ بِأَحَدِكُمْ فِي مَنَامِهِ فَلَا يُحَدِّثَنَّ بِهِ النَّاسَ

. Dari Jabir RA, ia berkata, "Seorang lelaki datang menemui Nabi SAW, sedangkan beliau (saat itu) tengah berkhutbah, dan ia berkata, 'Wahai Rasulullah, aku semalam bermimpi sebagaimana layaknya orang bermimpi. Seakan-akan leherku ditebas dan jatuhlah kepalaku, kemudian aku mencarinya dan kutemukan lalu kukembalikan seperti semula.' Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Jika syetan mempermainkan seseorang di antara kalian dalam tidurnya, maka hendaknya ia tidak menceritakannya kepada orang-orang'." Shahih.

عَنْ جَابِرٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ فَلَا يُخْبِرْ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِي الْمَنَامِ

. Dari Jabir RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Jika seseorang di antara kalian bermimpi dalam tidurnya, maka hendaknya ia tidak memberitahukannya kepada orang lain tentang dirinya yang dipermainkan syetan." Shahih


Mimpi Jika Dita'birkan Maka Akan Terjadi, dan Janganlah Diceritakan kecuali Kepada Orang yang Dicintai

عَنْ أَبِي رَزِينٍ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الرُّؤْيَا عَلَى رِجْلِ طَائِرٍ مَا لَمْ تُعْبَرْ فَإِذَا عُبِرَتْ وَقَعَتْ قَالَ وَالرُّؤْيَا جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ قَالَ وَأَحْسِبُهُ قَالَ لَا يَقُصُّهَا إِلَّا عَلَى وَادٍّ أَوْ ذِي رَأْيٍ

. Dari Abu Razin, bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda, "Mimpi itu berada di kaki burung selama tidak dita'birkan, maka jika dita'birkan niscaya akan terjadi." Beliau menambahkan, "Mimpi adalah sebuah bagian dari empat puluh enam bagian kenabian" Perawi berkata, "Aku mengira beliau bersaabda, 'Janganlah seseorang menceritakannya kecuali kepada orang yang dicintainya, atau orang yang mengerti." Shahih: Ash-Shahihah (119 dan 120).


Bermimpi dengan Mimpi Bohong

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَحَلَّمَ حُلُمًا كَاذِبًا كُلِّفَ أَنْ يَعْقِدَ بَيْنَ شَعِيرَتَيْنِ وَيُعَذَّبُ عَلَى ذَلِكَ

. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa bermimpi sebuah mimpi bohong, maka telah dibebankan untuk mengikat di antara dua gandum, dan ia akan disiksa karena perkara tersebut'." Shahih: Ash-Shahihah (2359).


Orang yang Paling Benar Mimpinya adalah Orang yang Paling Jujur Bicaranya

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَرُبَ الزَّمَانُ لَمْ تَكَدْ رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ تَكْذِبُ وَأَصْدَقُهُمْ رُؤْيَا أَصْدَقُهُمْ حَدِيثًا وَرُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Jika zaman telah mendekat (hari Kiamat), niscaya mimpi seorang mukmin nyaris menjadi kebohongan. (Maka) orang yang paling benar mimpinya (saat itu) adalah orang yang paling jujur pembicaraannya. Dan mimpi seorang mukmin adalah sebuah bagian dari empat puluh enam bagian kenabian." Shahih.


Orang yang Paling Benar Mimpinya adalah Orang yang Paling Jujur Bicaranya

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَرُبَ الزَّمَانُ لَمْ تَكَدْ رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ تَكْذِبُ وَأَصْدَقُهُمْ رُؤْيَا أَصْدَقُهُمْ حَدِيثًا وَرُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Jika zaman telah mendekat (hari Kiamat), niscaya mimpi seorang mukmin nyaris menjadi kebohongan. (Maka) orang yang paling benar mimpinya (saat itu) adalah orang yang paling jujur pembicaraannya. Dan mimpi seorang mukmin adalah sebuah bagian dari empat puluh enam bagian kenabian." Shahih.


Pena'biran Mimpi

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ مُنْصَرَفَهُ مِنْ أُحُدٍ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي رَأَيْتُ فِي الْمَنَامِ ظُلَّةً تَنْطُفُ سَمْنًا وَعَسَلًا وَرَأَيْتُ النَّاسَ يَتَكَفَّفُونَ مِنْهَا فَالْمُسْتَكْثِرُ وَالْمُسْتَقِلُّ وَرَأَيْتُ سَبَبًا وَاصِلًا إِلَى السَّمَاءِ رَأَيْتُكَ أَخَذْتَ بِهِ فَعَلَوْتَ بِهِ ثُمَّ أَخَذَ بِهِ رَجُلٌ بَعْدَكَ فَعَلَا بِهِ ثُمَّ أَخَذَ بِهِ رَجُلٌ بَعْدَهُ فَعَلَا بِهِ ثُمَّ أَخَذَ بِهِ رَجُلٌ بَعْدَهُ فَانْقَطَعَ بِهِ ثُمَّ وُصِلَ لَهُ فَعَلَا بِهِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ دَعْنِي أَعْبُرُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ اعْبُرْهَا قَالَ أَمَّا الظُّلَّةُ فَالْإِسْلَامُ وَأَمَّا مَا يَنْطُفُ مِنْهَا مِنْ الْعَسَلِ وَالسَّمْنِ فَهُوَ الْقُرْآنُ حَلَاوَتُهُ وَلِينُهُ وَأَمَّا مَا يَتَكَفَّفُ مِنْهُ النَّاسُ فَالْآخِذُ مِنْ الْقُرْآنِ كَثِيرًا وَقَلِيلًا وَأَمَّا السَّبَبُ الْوَاصِلُ إِلَى السَّمَاءِ فَمَا أَنْتَ عَلَيْهِ مِنْ الْحَقِّ أَخَذْتَ بِهِ فَعَلَا بِكَ ثُمَّ يَأْخُذُهُ رَجُلٌ مِنْ بَعْدِكَ فَيَعْلُو بِهِ ثُمَّ آخَرُ فَيَعْلُو بِهِ ثُمَّ آخَرُ فَيَنْقَطِعُ بِهِ ثُمَّ يُوَصَّلُ لَهُ فَيَعْلُو بِهِ قَالَ أَصَبْتَ بَعْضًا وَأَخْطَأْتَ بَعْضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَقْسَمْتُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَتُخْبِرَنِّي بِالَّذِي أَصَبْتُ مِنْ الَّذِي أَخْطَأْتُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُقْسِمْ يَا أَبَا بَكْرٍ

. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Datang seorang lelaki kepada Nabi SAW sekembalinya beliau dari perang Uhud. Maka lelaki itu berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku bermimpi melihat awan menaungi yang menurunkan hujan minyak samin dan madu. Aku juga melihat orang-orang menadahinya dengan kedua telapak tangan mereka, maka ada yang mendapat banyak ada pula yang mendapat sedikit. Aku juga melihat tangga yang menghubungkan ke langit, kulihat engkau menaikinya sampai ke atas. Kemudian seorang lelaki menaikinya setelahmu sehingga sampailah pula ia ke atas. Lalu seorang lelaki setelahnya menaikinya sehingga sampai pula ia ke atas. Selanjutnya seorang lelaki menaikinya namun terputus dan diperbaiki untuknya sehingga ia pun sampai juga ke atas." Abu Bakar RA berkata, "Izinkanlah aku untuk mena'birkannya, wahai Rasulullah." Beliau menjawab, "Ta'birkanlah." Abu Bakar berkata, "Adapun awan itu adalah Islam, sedangkan hujan minyak samin dan madu yang turun darinya adalah AI Qur'an dengan kenikmatan dan kelembutannya. Adapun yang ditadahi oleh orang-orang dengan kedua telapak tangan mereka adalah orang-orang yang mengambil Al Quran, ada yang mendapat banyak dan ada pula yang mendapat sedikit. Sedangkan tangga yang sampai ke langit adalah kebenaran yang ada pada dirimu, dan engkau mempertahankan hingga dengannya engkau dapat mencapai kemuliaan. Setelah itu seorang lelaki setelahmu mempertahankannya dan membuat dirinya juga mulia, setelah itu datang lelaki lain dan ia mendapatkan kemuliaan dengannya, kemudian yang lain dan terputus lalu disambungkan untuknya sehingga dengannya ia juga dapat mencapai kemuliaan tersebut." Nabi SAW bersabda, "Apa yang kamu ta'birkan itu sebagiannya benar, dan sebagian lainnya keliru." Abu Bakar berkata, "Aku bersumpah atas namamu, wahai Rasulullah, sekiranya engkau berkenan untuk memberitahukan sebagiannya yang benar dan sebagiannya yang keliru." Maka Nabi SAW bersabda, "Wahai Abu Bakar, janganlah kamu bersumpah (dalam urusan ini)" Shahih: Zhilal Al Jannah (1143).

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كُنْتُ غُلَامًا شَابًّا عَزَبًا فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكُنْتُ أَبِيتُ فِي الْمَسْجِدِ فَكَانَ مَنْ رَأَى مِنَّا رُؤْيَا يَقُصُّهَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ لِي عِنْدَكَ خَيْرٌ فَأَرِنِي رُؤْيَا يُعَبِّرُهَا لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنِمْتُ فَرَأَيْتُ مَلَكَيْنِ أَتَيَانِي فَانْطَلَقَا بِي فَلَقِيَهُمَا مَلَكٌ آخَرُ فَقَالَ لَمْ تُرَعْ فَانْطَلَقَا بِي إِلَى النَّارِ فَإِذَا هِيَ مَطْوِيَّةٌ كَطَيِّ الْبِئْرِ وَإِذَا فِيهَا نَاسٌ قَدْ عَرَفْتُ بَعْضَهُمْ فَأَخَذُوا بِي ذَاتَ الْيَمِينِ فَلَمَّا أَصْبَحْتُ ذَكَرْتُ ذَلِكَ لِحَفْصَةَ فَزَعَمَتْ حَفْصَةُ أَنَّهَا قَصَّتْهَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ رَجُلٌ صَالِحٌ لَوْ كَانَ يُكْثِرُ الصَّلَاةَ مِنْ اللَّيْلِ قَالَ فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ يُكْثِرُ الصَّلَاةَ مِنْ اللَّيْلِ

. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, "Saat aku masih muda, seorang remaja yang gagah di zaman Rasulullah SAW. Aku pernah bermalam di masjid, dan jika di antara kami ada yang bermimpi, pastilah ia menceritakannya kepada Rasulullah SAW. Kemudian aku berkata di dalam hati, 'Ya Allah, seandainya aku memiliki kebaikan pada-Mu, maka perlihatkanlah kepadaku sebuah mimpi yang akan dita'birkan oleh Rasulullah SAW untukku.' Setelah itu aku tidur dan bermimpi melihat dua malaikat yang datang menghampiriku, kemudian keduanya membawaku dan bertemu dengan malaikat lain. Malaikat itu berkata, 'Jangan diteruskan.' Akhirnya keduanya membawaku ke neraka, tiba-tiba ia dipasangi dengan batu bagaikan sumur yang di tembok batu. Dan ternyata di dalamnya terdapat orang-orang yang sebagiannya telah aku kenal, dan mereka mengambil beberapa sumpah dariku. Ketika aku bangun di pagi harinya, maka kuberitahukan mimpi itu kepada Hafshah, kemudian Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah SAW, dan beliau bersabda, 'Sesungguhnya Abdullah adalah seorang yang shalih. Andai ia dapat banyak mengerjakan shalat malam." Perawi berkata, "Maka (sejak saat itu) Abdullah pun menjadi seorang yang banyak mengerjakan shalat malam."Shahih.

عَنْ خَرَشَةَ بْنِ الْحُرِّ قَالَ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ فَجَلَسْتُ إِلَى شِيَخَةٍ فِي مَسْجِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ شَيْخٌ يَتَوَكَّأُ عَلَى عَصًا لَهُ فَقَالَ الْقَوْمُ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا فَقَامَ خَلْفَ سَارِيَةٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَقُمْتُ إِلَيْهِ فَقُلْتُ لَهُ قَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ كَذَا وَكَذَا قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الْجَنَّةُ لِلَّهِ يُدْخِلُهَا مَنْ يَشَاءُ وَإِنِّي رَأَيْتُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُؤْيَا رَأَيْتُ كَأَنَّ رَجُلًا أَتَانِي فَقَالَ لِي انْطَلِقْ فَذَهَبْتُ مَعَهُ فَسَلَكَ بِي فِي نَهْجٍ عَظِيمٍ فَعُرِضَتْ عَلَيَّ طَرِيقٌ عَلَى يَسَارِي فَأَرَدْتُ أَنْ أَسْلُكَهَا فَقَالَ إِنَّكَ لَسْتَ مِنْ أَهْلِهَا ثُمَّ عُرِضَتْ عَلَيَّ طَرِيقٌ عَنْ يَمِينِي فَسَلَكْتُهَا حَتَّى إِذَا انْتَهَيْتُ إِلَى جَبَلٍ زَلَقٍ فَأَخَذَ بِيَدِي فَزَجَّلَ بِي فَإِذَا أَنَا عَلَى ذُرْوَتِهِ فَلَمْ أَتَقَارَّ وَلَمْ أَتَمَاسَكْ وَإِذَا عَمُودٌ مِنْ حَدِيدٍ فِي ذُرْوَتِهِ حَلْقَةٌ مِنْ ذَهَبٍ فَأَخَذَ بِيَدِي فَزَجَّلَ بِي حَتَّى أَخَذْتُ بِالْعُرْوَةِ فَقَالَ اسْتَمْسَكْتَ قُلْتُ نَعَمْ فَضَرَبَ الْعَمُودَ بِرِجْلِهِ فَاسْتَمْسَكْتُ بِالْعُرْوَةِ فَقَالَ قَصَصْتُهَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَأَيْتَ خَيْرًا أَمَّا الْمَنْهَجُ الْعَظِيمُ فَالْمَحْشَرُ وَأَمَّا الطَّرِيقُ الَّتِي عُرِضَتْ عَنْ يَسَارِكَ فَطَرِيقُ أَهْلِ النَّارِ وَلَسْتَ مِنْ أَهْلِهَا وَأَمَّا الطَّرِيقُ الَّتِي عُرِضَتْ عَنْ يَمِينِكَ فَطَرِيقُ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَأَمَّا الْجَبَلُ الزَّلَقُ فَمَنْزِلُ الشُّهَدَاءِ وَأَمَّا الْعُرْوَةُ الَّتِي اسْتَمْسَكْتَ بِهَا فَعُرْوَةُ الْإِسْلَامِ فَاسْتَمْسِكْ بِهَا حَتَّى تَمُوتَ فَأَنَا أَرْجُو أَنْ أَكُونَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَإِذَا هُوَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ

. Dari Kharasyah bin Al Hurr, ia berkata, "Aku pergi ke kota Madinah dan duduk bersama beberapa orang tua di mesjid Nabi SAW, kemudian datanglah seorang tua yang berjalan dengan bersandar pada tongkatnya. Lalu orang-orang berkata, 'Barangsiapa ingin melihat seorang laki-laki dari ahli surga hendaknya ia melihat orang ini.' Maka orang tua tersebut berdiri di samping tiang penyangga masjid dan mengerjakan shalat dua rakaat. Lalu aku bangkit untuk menjumpainya dan berkata kepadanya, 'Sebagian orang telah menceritakan tentang dirimu begini dan begini.' Ia menjawab, 'Segala puji bagi Allah. Surga adalah milik Allah, dan Dia memasukkan ke dalamnya siapa saja yang dikehendaki-Nya. Ketahuilah, bahwa pada zaman Rasulullah SAW aku telah bermimpi, kulihat seakan-akan seorang lelaki mendatangiku dan berkata kepadaku, 'Berangkatlah.' Lalu aku berangkat bersamanya dan ia membawaku menelusuri tempat yang terang dan besar, maka ditampakkan kepadaku jalan yang berada di sisi kiriku, dan aku ingin berjalan mengikuti jalan tersebut. Maka ia berkata, 'Sesungguhnya kamu bukan termasuk dari golongan mereka.' Kemudian ditampakkan kepadaku jalan yang berada di sebelah kananku, maka aku berjalan mengikuti jalan tersebut, hingga sampailah pada sebuah gunung yang tidak dapat di tapaki kaki. Tiba-tiba lelaki itu memegang tanganku lantas mendorongku, dan tak disangka aku telah berada di atas kepalanya, sehingga aku tidak dapat bersandar dan berpegangan. Ternyata ada sebuah tiang dari besi di atas kepalanya yang terbuat dari emas, maka ia pegang tanganku dan melemparkanku sehingga aku berpegangan pada sebuah tali. Lalu ia bertanya, 'Sudahkah kamu berpegangan?' Aku menjawab, 'Ya, sudah.' Kemudian ia menghempaskan tiang tersebut dan aku pun berpegangan pada tali tersebut. Orang tua itu berkata, 'Kemudian aku menceritakannya kepada Rasulullah SAW, dan beliau bersabda, 'Kamu telah bermimpi yang baik. Adapun tempat yang terang dan besar itu adalah padang Mahsyar. Sedangkan jalan yang diperlihatkan di sisi kirimu adalah jalan penghuni neraka, dan kamu bukan termasuk dari penghuninya. Sedangkan jalan yang diperlihatkan di sisi kananmu adalah jalan penghuni surga. Adapun gunung yang tidak dapat di tapaki kaki itu adalah kediaman para syuhada, dan tali yang kamu berpegang padanya itu adalah Islam. Maka berpeganglah kamu padanya erat-erat sampai kamu mati Oleh sebab itu aku berharap menjadi penghuni surga." Ternyata orang tua itu adalah Abdullah Ibnu Salam'." Hasan.

عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَأَيْتُ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أُهَاجِرُ مِنْ مَكَّةَ إِلَى أَرْضٍ بِهَا نَخْلٌ فَذَهَبَ وَهَلِي إِلَى أَنَّهَا يَمَامَةُ أَوْ هَجَرٌ فَإِذَا هِيَ الْمَدِينَةُ يَثْرِبُ وَرَأَيْتُ فِي رُؤْيَايَ هَذِهِ أَنِّي هَزَزْتُ سَيْفًا فَانْقَطَعَ صَدْرُهُ فَإِذَا هُوَ مَا أُصِيبَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ أُحُدٍ ثُمَّ هَزَزْتُهُ فَعَادَ أَحْسَنَ مَا كَانَ فَإِذَا هُوَ مَا جَاءَ اللَّهُ بِهِ مِنْ الْفَتْحِ وَاجْتِمَاعِ الْمُؤْمِنِينَ وَرَأَيْتُ فِيهَا أَيْضًا بَقَرًا وَاللَّهُ خَيْرٌ فَإِذَا هُمْ النَّفَرُ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ أُحُدٍ وَإِذَا الْخَيْرُ مَا جَاءَ اللَّهُ بِهِ مِنْ الْخَيْرِ بَعْدُ وَثَوَابِ الصِّدْقِ الَّذِي آتَانَا اللَّهُ بِهِ يَوْمَ بَدْرٍ

. Dari Abu Musa, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Aku telah bermimpi bahwa aku pergi berhijrah dari Makkah ke daerah yang di dalamnya terdapat pohon kurma. Kemudian kukira tempat itu adalah Yamamah atau Hajar, dan ternyata daerah itu adalah kota Madinah, Yatsrib. Di dalam mimpiku itu kulihat aku menebas-nebaskan pedang, maka perut pedang tersebut terbelah dan ternyata itu pertanda terjadinya musibah yang telah menimpa kaum muslimin pada perang Uhud. Lalu aku menebas-nebaskannya kembali dan tiba-tiba pedang tersebut kembali menjadi sedia kala, bahkan lebih baik dari sebelumnya, dan ternyata itu menjadi pertanda kemenangan yang diberikan Allah dan bersatunya kaum muslimin. Aku juga melihat dalam mimpi tersebut seekor lembu dan kebaikan dari Allah, ternyata itu pertanda beberapa orang mukmin pada perang Uhud, dan kebaikan itu adalah semua yang telah dianugerahkan Allah dari kebaikan yang datang setelahnya, serta balasan atas kesungguhan yang dianugerahkan Allah kepada kita pada perang Badar" Shahih.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ فِي يَدِي سِوَارَيْنِ مِنْ ذَهَبٍ فَنَفَخْتُهُمَا فَأَوَّلْتُهُمَا هَذَيْنِ الْكَذَّابَيْنِ مُسَيْلِمَةَ وَالْعَنْسِيَّ

. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Aku bermimpi bahwa di tanganku terdapat dua kalung dari emas, kemudian kuhembuskan keduanya. Maka aku takwilkan kedua benda tersebut sebagai dua orang pembohong: Musailamah dan Al 'Ansi'." Shahih.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ رُؤْيَا النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَأَيْتُ امْرَأَةً سَوْدَاءَ ثَائِرَةَ الرَّأْسِ خَرَجَتْ مِنْ الْمَدِينَةِ حَتَّى قَامَتْ بِالْمَهْيَعَةِ وَهِيَ الْجُحْفَةُ فَأَوَّلْتُهَا وَبَاءً بِالْمَدِينَةِ فَنُقِلَ إِلَى الْجُحْفَةِ

. Dari Abdullah bin Umar RA, tentang mimpi Nabi SAW, beliau bersabda, "Aku bermimpi melihat seorang perempuan hitam yang tidak bertutup kepala keluar dari kota Madinah dan singgah di Al Mahya'ah (di daerah Juhfah). Maka kutakwilkannya bahwa wabah penyakit di kota Madinah yang telah dipindahkan ke Juhfah'." Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (2/145).

عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ أَنَّ رَجُلَيْنِ مِنْ بَلِيٍّ قَدِمَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ إِسْلَامُهُمَا جَمِيعًا فَكَانَ أَحَدُهُمَا أَشَدَّ اجْتِهَادًا مِنْ الْآخَرِ فَغَزَا الْمُجْتَهِدُ مِنْهُمَا فَاسْتُشْهِدَ ثُمَّ مَكَثَ الْآخَرُ بَعْدَهُ سَنَةً ثُمَّ تُوُفِّيَ قَالَ طَلْحَةُ فَرَأَيْتُ فِي الْمَنَامِ بَيْنَا أَنَا عِنْدَ بَابِ الْجَنَّةِ إِذَا أَنَا بِهِمَا فَخَرَجَ خَارِجٌ مِنْ الْجَنَّةِ فَأَذِنَ لِلَّذِي تُوُفِّيَ الْآخِرَ مِنْهُمَا ثُمَّ خَرَجَ فَأَذِنَ لِلَّذِي اسْتُشْهِدَ ثُمَّ رَجَعَ إِلَيَّ فَقَالَ ارْجِعْ فَإِنَّكَ لَمْ يَأْنِ لَكَ بَعْدُ فَأَصْبَحَ طَلْحَةُ يُحَدِّثُ بِهِ النَّاسَ فَعَجِبُوا لِذَلِكَ فَبَلَغَ ذَلِكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَدَّثُوهُ الْحَدِيثَ فَقَالَ مِنْ أَيِّ ذَلِكَ تَعْجَبُونَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا كَانَ أَشَدَّ الرَّجُلَيْنِ اجْتِهَادًا ثُمَّ اسْتُشْهِدَ وَدَخَلَ هَذَا الْآخِرُ الْجَنَّةَ قَبْلَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَيْسَ قَدْ مَكَثَ هَذَا بَعْدَهُ سَنَةً قَالُوا بَلَى قَالَ وَأَدْرَكَ رَمَضَانَ فَصَامَ وَصَلَّى كَذَا وَكَذَا مِنْ سَجْدَةٍ فِي السَّنَةِ قَالُوا بَلَى قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا بَيْنَهُمَا أَبْعَدُ مِمَّا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

. Dari Thalhah bin Abdullah, bahwa dua orang lelaki dari Baliy datang menjumpai Rasulullah SAW, dan keduanya pun memeluk Islam. Salah seorang dari keduanya lebih bersemangat berjihad dari yang lainnya, kemudian ia pergi berperang sehingga mati syahidlah ia. Sedangkan yang satunya lagi hidup hingga setahun setelahnya, kemudian meninggal dunia. Thalhah berkata, "Kemudian aku bermimpi seakan-akan ketika aku berada di pintu surga, tiba-tiba aku berada di sisi kedua lelaki tersebut, dan setelah itu malaikat keluar dari surga. Maka ia mengizinkan lelaki yang meninggal dunia belakangan dari keduanya untuk memasukinya, kemudian ia keluar lagi dan (barulah) mempersilahkan kepada lelaki yang mati syahid. Lalu malaikat itu kembali kepadaku dan berkata, 'Kembalilah kamu, sesungguhnya belum tiba saatnya perkara ini bagimu'." Pagi harinya Thalhah menceritakannya kepada orang-orang. Mereka pun heran, lantas memberitahukannya kepada Rasulullah SAW dan menceritakan kejadiannya. Maka beliau bersabda, "Perkara yang mana yang membuat kalian heran?' Mereka menjawab, "Wahai Rasulullah, orang ini (lelaki yang pertama meninggal) adalah yang paling bersemangat dalam berjihad di antara keduanya, dan kemudian ia pun mati syahid. Lalu mengapa orang yang lainnya (lelaki yang meninggal belakangan justru) masuk surga lebih dulu darinya?" Rasulullah SAW menjawab, 'Bukankah orang ini hidup setahun setelahnya?" Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda, 'Bukankah ia mendapatkan bulan Ramadhan dan berpuasa, ia juga mengerjakan shalat ini dan itu dengan berapa sujud dalam satu tahun (itu)?" Mereka pun menjawab, "Ya." Rasulullah kembali bersabda, "Sungguh sangat jauh perbedaan antara keduanya (dalam kebajikan) bagaikan antara langit dan bumi." Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (1/142-143).